ILMU TANPA PRAKTIK, NOL BESAR !!!!

by - December 06, 2018

kali ini aku akan membagikan sedikit pengalamanku setelah selama 2 bulan untuk terjun langsung ke lapang dalam hal membantu warga desa untuk sadar akan pentingnya penggunaan lingkungan. kenapa aku menulis judul seperti diatas, yapss menurut orang-orang mungkin dengan hanya belajar saja di kampus dan mendengarkan dosen terus dapat nilai yang tinggi sudah baik, tapi coba saja jika langsung diterjunkan ke lapang? 50% mahasiswa pasti akan kebingungan dan akan sulit menerapkan ilmu yang selama ini diperoleh di bangku kampus.

inilah yang terjadi kepadaku dan teman-temanku lainnya. kuliah di kampus pertanian ternama di Indonesia tidaklah mudah seperti yang orang orang kira. mostly people said " kuliah di kampus pertanian berarti tau segala tentang pertanian dong". tidak semuanya seperti itu. kadang aku sadar, selama 4 tahun kuliah, masih banyak pengetahuan yang belum sama sekali aku kuasai dalam dunia pertanian. caranya gimana biar kita bisa tahu tentang pertanian semuamuanya? yak, dengan langsung terjun ke lapang, langsung mempraktikan ilmu yang diperoleh dan tidak segan belajar dengan parap petani bahkan warga sekitar. banyak ilmu yang aku peroleh bahkan yang asalnya tidak dari kampus, thats why terjun langsung ke lapang sangat sangat diperlukan.

Pengalamanku ini, ketika aku diminta tolong oleh temanku untuk membantu dia dalam proyekan dosen . seperti namanya proyekan, pasti dibayar hahahah maka daripada itu aku menyetujuinya.




Desa rancabungur, yang terletak di ciampea ( pasar ciampea lurus terus) , nah nama desa ini desa mawar ( bukan nama desa asli tapi ini desa program BKKBN yang memiliki nama desa mawar). Disini aku banyak belajar mengenai arti tanaman, bagaimana cara menanam, bagaimana cara merawat bahkan hingga panen.

Beruntung sekali aku mengikuti ajakan temanku untuk berdedikasi atau turun lapang langsung untuk mengaplikasikan ilmu yang selama ini diperoleh di kampus. Nah kalua ditanya mengenai warga-warganya, disini masyarakat sangat antusias dalam mengikuti program ini. Oiya, nama program nya program BKKBN jadi program keluarga berencana yang mengusung tema RTH ( Ruang Terbuka Hijau). Jadi program ini , mengajak masyarakat untuk sadar akan fungsi halaman , baik itu untuk pertanaman obat-obatan maupun sayur-sayuran yang nantinya bisa jadi sector ekonomi bagi pemilik rumah.







Nah ini foto ketika aku mengamati pertanaman di lahan salah satu warga. Disini warganya humble pisan , bahkan saking ramahnya, seringkali disuguhkan makanan yang mereka punya. Hehehehe. Nah ketika aku turun langsung bersama semua teman dan dosen dalam hal pertanaman, banyak yang aku awalnya tidak tahu dan sekarang jadi tahu. Ternyata teori yang kita pelajari kalua hanya ditulis ketika ujian tanpa turun lapang langsung , ya itu semua hanya sebatas teori semata. Dan tidak hanya itu saja, ketika warga disana menanyakan terkait perawatan, atau penyakit , aku langsung memberikan solusi jika aku tahu, jika tidak, aku mencoba bertanya baik kepada temanku maupun kepada dosen , yang pada akhirnya dapat menambah ilmu dalam hal pertanaman.






Setelah semua selesai, dan program pun selesai, harapanku , semoga nanti ini bisa menjadi contoh untuk desa sebelah atau seluruhnya lah bagaimana memanfaatkan lahan pekarangan sendiri dan banyak manfaat yang diperoleh jika kita kelola dengan baik serta harapanku untuk para mahasiswa pertanian dan seluruh mahasiswa dikampus, jangan hanya mencari nilai atau huruf mutu dikampus karna kalua kita tidak terjun langsung atau mempraktikannya, itu hanya sebuah huruf yang tidak berarti. Ada kalanya apa yang kita peroleh bisa berguna juga untuk orang-orang sekitar. 

You May Also Like

0 komentar